You Are Here:
Home»
Islam
»
Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari
Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari
Posted by Majalah Bisnis on 07.20 |
0
komentar
"
Etika
Kehidupan Muslim Sehari-hari
"
Oleh
: Al-Qismu
Al-Ilmi-Dar Al-Wathan
ETIKA
BERDO`A
Terlebih dahulu sebelum berdo`a hendaknya memuji kepada Allah
kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam pernah mendengar seorang
lelaki sedang berdo`a di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada
Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam
maka Nabi bersabda kepadanya: "Kamu telah tergesa-gesa wahai
orang yang sedang shalat. Apabila anda selesai shalat, lalu kamu
duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya,
dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo`alah". (HR.
At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan
merendahkan diri, khusyu', penuh harapan dan rasa takut kepada Allah
di saat anda berdo`a. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang
artinya:
" Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera
di dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka
berdo`a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah
orang-orang yang khusyu` kepada Kami". (Al-Anbiya': 90).
Berwudhu' sebelum berdo`a, menghadap Kiblat dan mengangkat kedua
tangan di saat berdo`a. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy`ari
Radhiallaahu anhu disebutkan bahwa setelah Nabi Shallallaahu alaihi wa
Sallam selesai melakukan perang Hunain :" Beliau minta air
lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat
putih kulit ketiak beliau". (Muttafaq'alaih).
Benar-benar (meminta sangat) di dalam berdo`a dan berbulat tekad di
dalam memohon. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila
kamu berdo`a kepada Allah, maka bersungguh-sungguhlah di dalam
berdo`a, dan jangan ada seorang kamu yang mengatakan :Jika Engkau
menghendaki, maka berilah aku", karena sesungguhnya Allah itu
tidak ada yang dapat memaksanya". Dan di dalam satu riwayat
disebutkan: "Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam
memohon dan membesarkan harapan, karena sesungguhnya Allah tidak
merasa berat karena sesuatu yang Dia berikan". (Muttafaq'alaih).
Menghindari do`a buruk terhadap diri sendiri, anak dan harta.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Jangan
sekali-kali kamu mendo`akan buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap
anak-anak kamu dan pula terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu
bertepatan dengan waktu dimana Allah mengabulkan do`amu". (HR.
Muslim).
Merendahkan suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri
kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berdo`a kepada yang tuli dan
tidak pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a (memohon) kepada Yang Maha
Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu menyertai kamu". (HR.
Al-Bukhari).
Berkonsentrasi di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam bersabda: "Berdo`alah kamu kepada Allah sedangkan kamu
dalam keadaan yakin dikabulkan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya
Allah tidak mengabulkan do`a dari hati yang lalai". (HR.
At-Turmudzi dan dihasankan oleh Al-Albani).
Tidak memaksa bersajak di dalam berdo`a. Ibnu Abbas pernah berkata
kepada `Ikrimah: "Lihatlah sajak dari do`amu, lalu
hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Sallam dan para shahabatnya tidak melakukan hal
tersebut".(HR. Al-Bukhari)..
0 komentar